
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam pendidikan berbasis kebencanaan dengan menggelar Simulasi Kesehatan Matra Bencana. Kegiatan ini diikuti oleh 320 mahasiswa dari Program Studi Ners, D3 Keperawatan, D3 Fisioterapi, dan S1 Gizi.
Berlangsung di Lapangan Upacara FIKES, Kampus UPNVJ Limo, Depok, simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat bencana, sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Bela Negara, Interprofessional Education (IPE), dan Interprofessional Collaboration (IPC).
Rektor UPNVJ, Prof. Dr. Anter Venus, MA. Comm, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari visi besar UPNVJ dalam membentuk lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki identitas kuat sebagai kader bela negara yang adaptif dan berdampak.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen UPN Veteran Jakarta dalam mencetak lulusan yang inovatif, berdaya saing, dan mampu memberi kontribusi nyata dalam situasi darurat kemanusiaan,” ujar Rektor Venus.
Ia juga menegaskan bahwa kompleksitas bencana yang sering terjadi di Indonesia menuntut adanya sumber daya manusia kesehatan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu bekerja secara lintas profesi secara efektif.
“Simulasi ini bukan sekadar latihan teknis, melainkan ruang belajar interprofesional yang mengajarkan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar profesi kesehatan dalam penanganan bencana,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof. Venus menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, UPNVJ akan secara resmi terdaftar dalam Sistem Informasi Tenaga Cadangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagai bagian dari Tim Cadangan Kesehatan Pusat Krisis.
Status ini tidak hanya memperkuat eksistensi UPNVJ secara nasional, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mitigasi dan penanganan bencana di Indonesia.
“Kami percaya bahwa kegiatan seperti ini adalah langkah awal menuju terbentuknya ekosistem pendidikan tinggi kesehatan yang adaptif, kolaboratif, dan tangguh menghadapi krisis,” tutup Rektor.
Kegiatan simulasi berlangsung lancar dan penuh semangat. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan, mulai dari pengenalan skenario bencana hingga pelatihan respons cepat lintas profesi. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan solidaritas dalam situasi darurat.