
Jakarta, 11 Agustus 2025 – Sebanyak 4.800 mahasiswa baru Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) mengikuti rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau Patribera 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (11/8).
Hari pertama PKKMB ini diisi dengan berbagai materi penting yang menghadirkan tokoh nasional, akademisi, serta praktisi di bidang kesehatan mental, hukum, dan pemberantasan narkoba.
Kang Dedi Mulyadi: Seimbangkan Hati dan Pikiran
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengawali sesi dengan motivasi inspiratif tentang pentingnya keseimbangan hati dan pikiran dalam menjalani kehidupan kampus.
“Mahasiswa yang sukses bukan hanya yang pintar membaca buku, tetapi juga yang mampu mendengar, melihat, dan merasakan. Hati memberi kepekaan, sedangkan pikiran memastikan kita bisa bersaing di kelas dunia,” ungkap KDM.
Ia mendorong mahasiswa untuk aktif mencari pengalaman di luar ruang kelas, baik melalui organisasi, interaksi sosial, maupun kegiatan lapangan. “Kalau ingin sukses, perbanyaklah pengalaman. Jangan takut melewati pasang surut hidup, karena dari situlah kekuatan terbentuk,” tegasnya.
Dr. Lula Kamal: Kesadaran atas Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Kesehatan Mental
Dalam sesi berikutnya, Dr. Lula Kamal, M.Sc. membawakan materi mengenai pencegahan kekerasan seksual, anti-perundungan, dan kesehatan mental.
Ia menekankan pentingnya mahasiswa memahami bentuk-bentuk perundungan, termasuk fisik, verbal, sosial, hingga cyberbullying. “Mahasiswa harus mengetahui macam-macam perundungan dan tidak pernah melakukannya kepada orang lain. Jika menjadi korban, jangan diam. Lawan dengan cara yang tepat,” ujar Dr. Lula.
Selain itu, ia menyoroti tantangan kesehatan mental yang kerap dialami mahasiswa baru, seperti kecemasan, hilangnya motivasi, hingga gangguan pola tidur. Dr. Lula memberikan tips menjaga kesehatan mental melalui manajemen waktu, menjaga pola sosial, serta tidak ragu mencari bantuan dari keluarga maupun konselor kampus.
BNN: Bahaya Narkoba Ancam Generasi Muda
Materi berikutnya disampaikan oleh Eva Fitria Yulianita, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN, yang memulai sesi dengan permainan interaktif untuk membangun semangat mahasiswa.
Eva menjelaskan bahwa adiksi tidak hanya datang dari narkotika, tetapi juga bisa dari zat dalam makanan atau aroma sehari-hari. Ia juga memaparkan jaringan peredaran narkoba internasional seperti Golden Triangle serta ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Sementara itu, Kepala Biro Keuangan BNN, Dra. Tatiek Sufahtiani, menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba hanya berujung pada tiga hal: rehabilitasi, penjara, atau kematian. “Jangan sampai kalian menjadi bagian dari angka 50 kematian per hari akibat narkoba di Indonesia,” tegas Tatiek.
Kejaksaan Agung: Mahasiswa Harus Jadi Garda Terdepan Indonesia Emas 2045
Hari pertama PKKMB ditutup dengan materi dari Prof. Dr. Asep N. Mulyana, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI.
Prof. Asep menekankan pentingnya kesadaran hukum generasi muda serta peran mahasiswa dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
“Indonesia Emas 2045 ada di tangan kita bersama. Mahasiswa harus menjadi teladan di masyarakat, menjaga integritas, dan cerdas dalam bermedia digital,” ungkapnya.
Ia mengingatkan bahwa teknologi adalah pisau bermata dua. Dengan bijak, mahasiswa dapat menciptakan kemanfaatan; sebaliknya, ketidakhati-hatian dapat menimbulkan masalah.
Prof. Asep juga menegaskan pentingnya aktualisasi nilai bela negara yang ditanamkan sejak dini. “Kami, termasuk para pimpinan kampus, harus menjadi role model agar cinta tanah air dan nilai luhur bangsa dapat diwariskan dengan baik,” jelasnya.
Penutup
Rangkaian hari pertama PKKMB UPNVJ 2025 memberikan bekal penting bagi mahasiswa baru, mulai dari motivasi personal, kesadaran hukum, kesehatan mental, hingga pencegahan narkoba. UPNVJ menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berintegritas, sehat, cerdas, dan siap membangun Indonesia.