
Dalam upaya memperluas cakupan seleksi calon mahasiswa yang tidak hanya unggul secara intelektual tetapi juga memiliki fondasi moral dan spiritual yang kuat, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kembali menggelar Ujian Keterampilan Hafidz Al-Qur’an sebagai bagian dari Seleksi Mandiri (SEMA) Jalur Prestasi Tahun 2025.
Diselenggarakan di Masjid Manbaul Ulum, Kampus UPNVJ, ujian ini diikuti oleh delapan peserta yang telah melalui tahap seleksi administrasi. Mereka dinilai berdasarkan empat indikator utama yang mencerminkan kapasitas kognitif dan spiritual: hafalan, tajwid, fashahah, serta penguasaan irama/lagu saat melantunkan ayat-ayat suci.
“Kegiatan ini merupakan penguatan jalur prestasi non-akademik yang kami integrasikan secara proporsional ke dalam sistem seleksi,” jelas Fajar Nugroho, Koordinator Penerimaan Mahasiswa Baru UPNVJ.
“Kami ingin membangun profil mahasiswa yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berkarakter.”
Proses penilaian dilakukan oleh para ahli Al-Qur’an yang memiliki latar belakang akademik di bidang keislaman, yaitu Suprima, S.Pd.I., M.Pd.I; Dr. Hasan Basri, S.Sy., M.Pd.I; dan Sayuti Hamdani, S.Pd.I., M.A. Kegiatan ini bukan hanya menguji kemampuan hafalan, tetapi juga menjadi bentuk asesmen terhadap ketekunan, konsistensi belajar, dan kecermatan peserta dalam menerapkan ilmu tajwid—semua aspek yang relevan dalam dunia akademik.
Salah satu peserta, Zaki Mubarak dari Jakarta Timur, menilai jalur ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa kemampuan keagamaan juga memiliki nilai akademis.
“Saya ingin masuk Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Saya yakin bahwa kedisiplinan dan daya ingat yang saya bangun lewat hafalan Al-Qur’an bisa menjadi bekal dalam studi teknik,” ujarnya.
Pengumuman hasil ujian ini akan dilakukan secara resmi pada Kamis, 4 Juli 2025 pukul 15.00 WIB, dan menjadi bagian integral dari sistem penilaian akhir seleksi SEMA Jalur Prestasi.
Dengan pelaksanaan ini, UPNVJ memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan komprehensif dalam menilai potensi calon mahasiswa. Ujian Hafidz Al-Qur’an bukan hanya menjadi bentuk penghargaan terhadap prestasi keagamaan, tetapi juga mencerminkan bahwa kapasitas akademik yang utuh dibentuk oleh kolaborasi antara intelektualitas dan nilai-nilai moral-spiritual.